Saturday, January 22, 2011

Bulir-Bulir Pasir Waktu



Suatu negeri dan nafsu abadi dan pertumpahan darah yang tiada hentinya. Melarikan diri dari balas dendam searang lalim yang tidak mengenal ampun, empat wanita meninggalkan dinding-dinding keramat dan yang dulunya memberikan perlindungan dan keamanan dari sebuah biara Lucia, wanita yang masih hidup, yang menyimpan rahasia pembunuhan dari perang puak yang penuh kekejaman di Sisilia.


Graciella, wanita cantik yang belum menebus suatu dosa masa muda yang penuh kenekatan. Megan, yatim piatu yang mencari perlinduhgan dalam pelukan seorang pemberontak yang pemberani. Dan Teresa, wanita alim yang dihantui suatu kepercayaan yang menjejek nya dengan kebisuan. Meniggalkan kesucian, tetapi tidak melepaskan semua harapan, mereka menceburkan diri dalam suatu dunia yang gemerlapan, yang asing: suatu dunia yang bagi masing-masing wanita itu merupakan perjumpaan dengan suatu nasib yang tiada terduga-duga dan tempat mereka berhadapan dengan yang mengenai diri mereka masing-masing.




Perempuan Kedua



Berawal dari sebuah headline berita di harian Ibukota yang mengusik naluri kewartawanannya, Novianti menelurusi kisah ini dari awalnya, ketika Dr. Yanuar Prasetyo masih mengemudikan bahtera kehidupannya yang tenang tapi menjemukan bersama istrinya yang setia dan tidak pernah menuntut apa-apa. Begitu percayanya Rani pada suaminya sehingga Yanuar tidak pernah merasakan bagaimana rasanya dicemburui istri.



Sebaliknya, demikian setianya Yanuar sampai dia merasa tersisih ketika semua temannya membicarakan penyelewengan mereka sementara dia tidak punya pengalaman apa-apa. Sampai pada suatu hari "Perempuan Kedua" itu muncul di kamar prakteknya.



Cantik. Anggun. Matang. Tak bercela. Kecuali... dia simpanan seseorang yang mampu melakukan apa saja, termasuk menjungkirbalikkan seisi bahtera kehidupan Yanuar... Dan teror pun datang melanda... perceraiaa... penculikan... pembunuhan...


 


Matahari di Batas Cakrawala

0 komentar
Ah, aku memang tolol! Tolol! Kalau tidak, masakan begitu gampang kuserahkan mahkotaku yang paling mahal kepada seorang pemuda seperti Darius. Hari – hari sekolahku di SMA memang menyenangkan. Piknik. Nonton. Disko. Kabur dari sekolah, bolos.



Orang bilang aku cantik, menarik. Dalam usiaku yang baru tujuh belas, pemuda mana pun yang kuingingkan dapat kuperoleh dengan mudahnya. Kalau kemudian kupilih Darius, aku sendiri tidak tahu sebabnya. Mungkin karena dia yang paling baik. Tidak brengsek.



Tidak pernah keluyuran ke disko. Darius, laki – laki yang menyebabkanku hamil itu tidak mau bertanggung jawab dan pindah ke daerah lain. Kemudian, aku bertekad menggugurkan kandungan ini dan aku melakukannya dengan bantuan dukun karena permintaanku ditolak oleh dokter Irwan.



Via Ziddu
 



Dia yatim-piatu yang berurbanisasi ke Jakarta. ABG yang tengah mencari jati diri. Di rumah orangtua angkatnya, dia tidak diterima oleh ibu dan saudara-saudaranya karena selalu membangkang.Di sekolah dia selalu dijaili teman-temannya karena sikap dan penampilannya yang berlawanan arah.


Akibatnya hampir tiap hari dia berkelahi. Geng sekolah memusuhinya habis-habisan karena dia dianakemaskan oleh wali kelasnya.Karena memang cuma gurunya yang satu ini yang memahaminya. Bertekad untuk mengubahnya. Menampilkan sisi merah jambu dalam dirinya.


 
 
 
 
 

Ramona - V Lestari

0 komentar
Setelah orangtuanya bercerai dan masing-masing kawin lagi, Ramona merasa tidak cocok tinggal dengan salah satu dari mereka, lalu pergi diam-diam menuju sebuah yayasan penyalur perawat bayi dan orang sakit.

Ramona tak pernah terpilih oleh para ibu yang memerlukan perawat bayi.



Baru setelah seorang bapak datang sendiri karena istrinya berhalangan, ia langsung memilih Ramona. Ternyata Ramona tak bisa lama bekerja karena konflik dengan majikannya. Si suami menaksirnya sedang si istri mencemburuinya.



Situasi memaksa Ramona menjadi perawat seorang lelaki tua yang menderita penyakit parah dan tak tersembuhkan. Tetapi pasiennya ini punya masalah dengan angota keluarganya dan Ramona ikut terlibat di dalamnya, termasuk dalam soal warisan.



Via Ziddu





Untuk membuka dan membaca file DjVu Silakan gunakan WinDjView, download disini.  

No comments:

Post a Comment