Penerbit buku secara garis besar, bisa disamakan dengan usaha industri rumah tangga. Hal yang paling mendasari adalah item barang yang hanya 1 jenis (buku), adanya perhitungan harga produksi buku dan sistem pembayaran yang (hampir selalu) dikredit (krn ber sifat konsinyasi). Penerbit mempunyai hitungan sendiri terkait harga pokok produksi suatu judul buku, yang dimulai dari perhitungan harga beli Naskah tulisan, harga bahan baku (kertas, lem dll) serta hitungan terkait dengan gaji karyawan.
a. Data induk.
Sesuai dengan alur transaksi dalam penerbit, ada 5 item data induk yang ada di dalamnya, yaitu : Buku, Naskah, Customer, Supplier dan Bahan Baku.
data induk Buku, hampir sama dengan data induk stok pada retail. Akan tetapi mempunyai perbedaan, dalam hal harga beli yang diganti dengan harga produksi. Hal ini dikarenakan buku diperoleh dari hasil produksi di percetakan. Atribut bulan/tahun terbit, yang memberi informasi suatu buku merupakan hasil cetak ke berapa dan kapan bulan terbitnya. Informasi ini untuk membedakan suatu buku dengan judul yang sama, terkait dengan hasil penjualan buku itu dan retur , serta buku itu yang masih berada di rak display toko buku. Buku dengan terbitan yang berbeda (meski judul sama) bisa jadi mempunyai harga jual ke toko buku/distributor yang berbeda.
b. Data Customer
salah satu pembeda desain data induk pada customer adalah adanya atribut ”jenis”. Jenis customer bisa meliputi Toko, Member, Distributor dan Penulis, hal ini kemudian terkait dengan penentuan diskon yang akan diterimanya per item buku dalam transaksi penjualan.
Bersambung...
Gambar bisa di lihat di http://rumahkode.wordpress.com
good web. Wow, websitenya keren. Infonya juga Mantap, saya mau ikut share tentang informasi Desain Grafis, Cara Membuat Cover Buku, Kartu Nama, Brosur dan artikel lainnya.happy blooging.
ReplyDelete